tentang saya

Foto saya
Saya seorang dokter umum yang gemar fotografi, menulis buku dan berbagai artikel kesehatan populer di beberapa media cetak nasional. Saya tertarik pada tema-tema politik politik dan kepemimpinan. Saya menikah dengan Erna Sjafiiah Wardaningsih SE, MSE. Kami telah dikaruniai anak laki-laki bernama Muhammad Fatih dan Musyaffa Abdurrahman Saya kini aktif membina kelompok studi jurnalistik kesehatan populer "Pesta Gagasan" Fakultas Kedokteran Unpad, serta bergiat sebagai kader kesehatan Partai Keadilan Sejahtera

Rabu, 11 Januari 2017

Diam yang Menghancurkan

"Diam itu Emas"

Benarkah selamanya demikian? Semua tentu harus diletakkan sesuai konteksnya. Ada pula diam yang menghancurkan. Kok bisa?

Di negeri antah berantah, konon memimpin sosok  nyeleneh yang dipilih berdasarkan suara terbanyak. Masyarakatnya apatis terhadap pemilu. Pemilu tak kunjung menghadirkan perbaikan, bagitu pandangan mereka. Oleh karena itu siapapun yang hendak memimpin, dipersilahkan maju ke muka. Tak diduga, sikap apatis itu berbuah petaka. Kerusakan tatanan dihadirkan oleh pemimpin baru. Pada akhirnya  masyarakat melawan. Namun tentu saja posisi tak pernah seimbang. Pemimpin itu didukung penuh oleh legitimasi demokrasi dan tentara bersenjata. Mereka yang mulai  bangkit dan melawan penguasa kini dihadapkan pada moncong senjata. Darah membanjir di pelosok-pelosok kota. Gedung-gedung dirobohkan sehingga menyisakan puing-puing yang menggunung. Nyawa manusia tak lagi punya harga.


Sahabatku, jangan diam terhadap fenomena kerusakan di negerimu. Bangkit dan ambil tanggungjawab untuk memperbaikinya. Mumpung masih ada waktu. Sebelum semuanya berubah menjadi puing dan genangan darah.



Tidak ada komentar: