tentang saya

Foto saya
Saya seorang dokter umum yang gemar fotografi, menulis buku dan berbagai artikel kesehatan populer di beberapa media cetak nasional. Saya tertarik pada tema-tema politik politik dan kepemimpinan. Saya menikah dengan Erna Sjafiiah Wardaningsih SE, MSE. Kami telah dikaruniai anak laki-laki bernama Muhammad Fatih dan Musyaffa Abdurrahman Saya kini aktif membina kelompok studi jurnalistik kesehatan populer "Pesta Gagasan" Fakultas Kedokteran Unpad, serta bergiat sebagai kader kesehatan Partai Keadilan Sejahtera

Kamis, 12 Januari 2017

Menidurkan Demokrasi

Menidurkan Demokrasi

Demokrasi adalah hiruk-pikuk. Selamanya begitu. Ada voice berbaur dengan noise di ruang publik. Riuh, bahkan cenderung gaduh. Suara yang berbeda bersahutan dan menciptakan irama yang tak melulu harmoni. Di sinilah letak berkahnya, namun tak jarang pula menghadirkan  petaka manakala kita gagal mengelola perbedaan-perbedaan di dalamnya.

Demokrasi yang dikekang atau ditidurkan adalah benih anarki. Pada mulanya, pengekangan demokrasi memang mampu meredam hiruk-pikuk itu, namun itu hanyalah sementara. Karena sejatinya masyarakat tidak pernah berhasil disumpal suaranya dan dibonsai hasrat berpikirnya. Siapa yang kerap menidurkan demokrasi? Ada dua pihak; penguasa diktator atau pemimpin yang tak berprestasi dan cenderung antikritik.

Tidak ada komentar: