Demokrasi adalah hiruk-pikuk. Selamanya begitu. Ada voice berbaur dengan noise di ruang publik. Riuh, bahkan cenderung gaduh. Suara yang berbeda bersahutan dan menciptakan irama yang tak melulu harmoni. Di sinilah letak berkahnya, namun tak jarang pula menghadirkan petaka manakala kita gagal mengelola perbedaan-perbedaan di dalamnya.
Demokrasi yang dikekang atau ditidurkan adalah benih anarki. Pada mulanya, pengekangan demokrasi memang mampu meredam hiruk-pikuk itu, namun itu hanyalah sementara. Karena sejatinya masyarakat tidak pernah berhasil disumpal suaranya dan dibonsai hasrat berpikirnya. Siapa yang kerap menidurkan demokrasi? Ada dua pihak; penguasa diktator atau pemimpin yang tak berprestasi dan cenderung antikritik.
Demokrasi yang dikekang atau ditidurkan adalah benih anarki. Pada mulanya, pengekangan demokrasi memang mampu meredam hiruk-pikuk itu, namun itu hanyalah sementara. Karena sejatinya masyarakat tidak pernah berhasil disumpal suaranya dan dibonsai hasrat berpikirnya. Siapa yang kerap menidurkan demokrasi? Ada dua pihak; penguasa diktator atau pemimpin yang tak berprestasi dan cenderung antikritik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar